Bahterapost.com – Kisah anak hilang dalam Lukas 15 : 16 -17 (Lalu ia ingin mengisi perutnya dengan ampas yang menjadi makanan babi itu, tetapi tidak seorangpun yang memberikannya kepadanya. Lalu ia menyadari keadaannya , katanya: Betapa banyaknya orang upahan bapaku yang berlimpah-limpah makanannya, tetapi aku di sini mati kelaparan). Saya berdoa supaya ayat ini tidak terjadi dalam kehidupan kita, mengapa: Karena menyedihkan sekali, tegas Gembala sidang GBI Sinona Pdt. Edy Wagino yang disampaikan dalam khotbah di ibadah kedua, Minggu siang (5/5/2024) pukul 11.00 di GBI Sinona, Desa Bojongsari, Kecamatan Kedungwaringin, Kabupaten Bekasi.
Lajut suami dari Ibu Yuyun ini, bahwa Alkitab mencatat, anak terhilang ini ingin makan ampas babi pun, pegawai-pegawai bapanya tidak kasih. Dia mengalami kesulitan yang sangat berat.
Namun, diakhir cerita dalam Lukas 15 : 22 (Tetapi ayah itu berkata kepada hamba-hambanya: Lekaslah bawa ke mari jubah yang terbaik, pakaikanlah itu kepadanya dan kenakanlah cincin pada jarinya dan sepatu pada kakinya). Tuhan memberkati anak terhilang ini. Ternyata ada perbedaan yang sangat luar biasa. Awal yang kita baca (Lukas 15 : 16 -17), bagaimana terpuruknya anak terhilang, tetapi di Lukas 15 : 22 kita menemukan, bawa anak hilang ini dipulihkan oleh Tuhan.
Bahkan dikembalikan haknya untuk menerima berkat. Setiap orang berhak untuk memiliki berkat. Roma 8 :17 (Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris). Ayat ini menyatakan, setiap orang berhak menerima janji-janji Tuhan, dengan catatan bila kita selalu taat dan bersama Tuhan. Anak-anaknya menerima berkat kelimpahan susu dan madunya.
Mungkin, saudara pernah mendengar perkataan, enak saja mau menerima yang baik saja. Hari-hari ini saudara sedang mengalami suatu kesulitan. Itu merupakan proses hidup untuk memiliki berkat kelimpahan.
Tegasnya orang mau menerima berkat-berkat kelimpahan, kita juga harus mengambil bagian dalam penderitaan Kristus. Penderitaan Kristus membuat kita semakin kuat, jelas ayah dari 3 anak ini.
Saya juga pernah berbincang dengan besan saya, Pak Solihin Kurniawan. Yang mana awalnya, pak Solihin harus ngamplas, pergi ke luar kota. Hasilnya sekarang, tinggal menikamti enaknya.
Jadi apa yang kita kita terima enaknya sekarang, merupakan apa yang kerjakan dulu. Belajar dari anak terhilang ini, bahwa kasih Bapa tidak pernah pudar, kasih Tuhan tidak pernah berakhir, dan kasih Tuhan yang begitu besar.
Artinya anak terhilang ini mengisahkan kehidupan kita yang selalu diampuni oleh Tuhan. Lalu bagaimana anak terhilang ini mengalami pemulihan dari Tuhan? Lukas 15 : 17.
Saya berdoa agar kita tidak perlu sadar oleh sebuah hal yang kita gak suka. Kita disadarkan Tuhan, ketika segala sesuatu berakhir dengan tidak baik, tetapi biarlah kita disadarkan Tuhan oleh hal-hal yang baik. Sebab, Tuhan adalah satu-satunya jalan dan kebenaran hidup buat kita. Kita perlu menyadari hal in. Jangan seperti raja Saul, bahwa pengurapan dari Tuhan sudah tidak ada lagi. Saul masih melayani, padahal kuasa Tuhan sudah dicabut daripadanya, tragis.ungkap kakek 4 cucu ini.
Lalu, bagaimana anak terhilang ini menyadari keadaannya? Waktu dia ingin mengisi perutnya dengan ampas babi. Sesuatu yang seharusnya tidak dimakan pun, sudah tidak mampu dia dapatkan. Akhirnya dia sadar dan bertobat
Namun, anak terhilang ini akhirnya sadar dan bertobat. Demikian juga dengan kehidupan kita, dengan banyak hal, jangan kita habiskan, seperti yang dilakukan anak terhilang begitu dapat berkat, foya-foya. Tuhan memberikan kepada kita banyak waktu, dan kesempatan, tetapi seringkali kia habiskan untuk kesenangan duaniawi kita. Kita lupa dengan Tuhan, kita lupa bahwa kita butuh DIA. Yaitu Allah yang memberikan kita kekuatan dan penghiburan. Maka, marilah kita melakukan baik untuk doa, beribadah dan untuk hal-hal yang baik untuk sesama kita.
Begitupun dalam kehidupan kita, Tuhan sudha memberikan banyak hal kita lewatkan, kita habiskan begitu saja. seperti anak terhilang saat mendapatkan berkat, dia habiskan dengan berfoya-foya. Tuhan memberikan banyak waktu dan kesempatan, tetapi kita habiskan untuk kesenangan duniawi kita lupa dengan Tuhan, kita lupa bahwa kita butuh DIA. Allah yang senantiasai mengibur dan memberi kekuatan kepada kita.
Mari kita gunakan waktu yang ada ini, baik waktu untuk berdoa, baik untuk membaca Firman Tuhan, baik untuk beribadah, baik untuk melakukan hal-hal yang baik kepada setiap kita. Oleh karena itu, poin pertama kita bisa mengalami pemulihan dan diberkati oleh Tuhan, kita sadar dan bertobat. Bertobat artinya berbalik dari jalan-jalan kita yang salah.
Lukas 15 : 18. Niat dan iman yang besar itu sudah ada di anak terhilang. saya percaya. Lukas 15 : 20 …iman tanpa perbuatan pada hakekatnya mati. Ketika anak terhilang itu punya niat dan iman, maka di ayat 20 dia realisasikan dengan langkah dan tindakan menuju ke rumah bapanya. Bapa anak terhilang itu, menyambutnya dengan memeluk dan mengada kan pesta besar. Kita akan melakukan pesta besar di surga ketika kita dapat menyelesaikan tugas yang diperintahkan Bapa.
Kita mungkin berkata, Tuhan mengapa hidup kita mengalami kesulitan? Itu hanya sesaat saja, karena kita akan mengalami kebahagian dan sukacita di surga bersama Bapa. Sukacita surga yang begitu indah, yang tidak dapat kita rasakan di dunia ini, tetapi kita dapat rasakan di sana (baca ; surga).
Ketika kita buat kesalahan sendiri, mari kita segera berbalik kepada Tuhan, dan minta ampun kepadaNya. Lukas 15 : 31 (Kata ayahnya kepadanya: Anakku, engkau selalu bersama-sama dengan aku, dan segala kepunyaanku adalah kepunyaanmu). Anak terhilag ini gambaran kita yang berdosa, dan anak sulung ini gambaran orang farisi dan ahli taurat. Yang mengatakan anak terhilang ini orang berdosa dan perlu dihukum. Jadi dua anak ini terhilang, anak sulung terhilangnya, karena dia merasa benar.
Padahal, dia buat begitu dia juga terhilang. jadi poin pertama supaya kita mengalami pemulihan (bangkit dan cepat kembali) ; bertobat, beriman dan bertindak. Pasti kita mengalami seperti anak terhilang, mari kita segerra berbalik dan bertobat kepada Tuhan, tandasnya.
Usai khotbah dilanjutkan dengan perjamuan kudus, yang dilakukan sebulan sekali oleh gembala sidang GBI Sinona.
(ronaldy hehakaya)
Be the first to comment