Bahterapost.com – Suasana bahagia dan sukacita bukan hanya menyelimuti Gembala Sidang GBI Sinona, Pdt, Edy Wagino M.Th dan keluarga. Ya, usai ibadah pertama di GBI Sinona yang dilayani Pdt Samuel Lambok Nainggolan S.Th pada Minggu 18 Februari 2024, jemaat, pengerja dan pelayan Firman mengucapkan selmat HBD buat Pak Pdt. Edy Wagino. Pemotongan kue pun dilakukan dan dibagikan kepada jemaat yang hadir kompak mengenakan seragam batikSe.
Suami dari Ibu Yuyun ini hanya bisa mengucapkan terimakasih kepada Tuhan dan jemaat yang hadir di suasana bahagia bersama itu.
Dirangkaikan khotbah juga Pdt. Samuel pun mengucapkan HBD ke ayah 3 anak dan 4 cucu ini.
Sebelumnya di ibadah morning prayer (05.00 WIB – 06.00 WIB yang di Rayon 8 dibawah gembalaan Pdt, Wiweko Mulyono, pada Rabu 15 Februari 2024. 5 menit sebelum morning prayer usai, Pdt. Wiweko mendoakan secara khusus anak rohaninya yang ber HUT, Pdt. Edy Wagino, karena hari itu memang Gembala mentor GBI Hope Palangkaraya dan GBI Ory Otista Jakarta memasuki usia ke- 56 tahun.
Kembali ke khotbah Pdt. Samuel yang terambil di Yesaya 60 :1 Bangkitlah, menjadi teranglah, sebab terangmu datang, dan kemuliaan Tuhan terbit atasmu.
Gembala sidang GBI Kampung Sawah (Kampus) Cawang yang juga Ketua DPC GBI Jakarta Timur memberi tema khotbah Bangkit dan Menjadi Teranglah.
“Mengapa kita harus mengandalkan pimpinan Tuhan. Karena memang kita harus hidup dalam pimpinan Tuhan. Kalau kita mau melihat hari-hari menjadi lebih baik. Kalau kita mau melihat berkat-berkat yang terus menghinggapi kita, dan kita menjadi berkat buat orang lain, maka kita harus siap dipimpin oleh Tuhan. Setelah kita dipimpin oleh Tuhan, maka kita harus menjadi berkat. Artinya kita menjadi garam dimanapun kita berada. Orang yang dipimpin Tuhan itu selalu bangkit dalam keadaan apapun, tidak ada kata mundur yang ada adalah kata maju,” jelas hamba Tuhan yang mengalami kesembuhan dari penyakit jantung koroner di tahun 2017.
Masih kata hamba Tuhan yang mati selama 4 jam (jam 20.00 – 00.00 WIB) pada 11 Januari 2017. Bahwa, kata bangkit dan jadilah terang. Mempunyai makna, waktu kita mengimani dan memperkatakan dalam kehidupan kita. Bahkan, ketika kita mengimani dan memperkatakan Firman Tuhan, bukan hanya ekonomi atau keuangan kita yang dipulihkan, tetapi membangkitkan semangat kita untuk melayani Tuhan secara lebih sungguh, tegasnya.
Yesaya 60 : 1 ini adalah nubuatn nabi Yesaya, kembalinya kaum Yehuda dari babel. Kalau kita melihat bahwa selama 70 tahun bangsa Israel ada di Babel.Dan selamaa 7. d0 tahun bangsa Israel menjadi budak di Babel, bisa mengubah karakter dan paradigma. Namanya diperbudakan tidak ada yang bisa dibanggakan.
Namun, Tuhan berjanji bangsa Israel akan mengalami kebangkitan. Dimana dinuuatkan akan adaraja damai yang akan datang, bukan hanya memulihkan bangsa Isarel tetapi bangsa-bangsa. Maka dengan janji inilah Tuhan ingin sampaikan ke nabi yesaya. Bahwa apa yang disampaikan Tuhan ini harus diamini oleh bangsa Isarel. Maka bangsa Israel harus bangkitlah dan jadilah terang. Yerusalem yang menjadi tempat penyembahan dan pemerintahan itu bias hancur, tetapi Tuhan katakan kepada bangsa Israel untuk tidak melihat kebelakang. Namun, Tuhan berjanji kepada bangsa Israel untuk memulihkan Yerusalem sebagai pusat penyembahan dan semua bangsa di dunia akan menyaksiakan kuasa Israel. Sebab, apa yang dijanjikan Tuhan, pasti terjadi?
Hal terkait lainnya, Pdt Samauel menekankan untuk tidak fokus kepada masalah kita, tetapi focus menyembah Tuhan. Karena itu, merupakan hubungan pribadi kita dengan Tuhan, dan pasti kita semakin diberkati oleh Tuhan. Ketika kita fokus menyembah Tuhan, maka ada gairah kita melayani Tuhan didalam keadaan apapun.
Kata bangkit selain naik level. Arti lainnya adalah meningkat, menaiki, mendaki, hidup kembali. Yang mana, persoalan yang kita hadapi harus membawa kebangkitan bagi kita. Lebih dari itu, dalam kelemahan kuasa Tuhan terjadi. Percaya saja, dalam kelemahan Tuhan akan membangkitkan kita. Yang jelas dan pasti kita harusbergerak. Tuhan sanggup memulihkan kehidupan kita yang rusak menjadi baik,
Pdt. Samuel juga menegaskan, bahwa mujizat bukan hanya buta melihat, tuli mendengar, sakit disembuhkan, lumpuh berjalan, tetapi mujizat yang dahsyat adalah ketika kita menghadapi persoalan, kita tidak jatuh tetapi bertahan dan bangkit.Segala sesuatu Tuhan sudah sediakan bagi kita.
Sementara itu di ibadah kedua (Pukul 11. 00 WIB – 12.30), masih di hari Minggu, 18 Februari 2024 di GBI Sinona. Usai Pdt. Samuel menyampaikan khotbah, Gembala Sidang GBI Sinona, Pdt. Edy Wagino M.Th mengajak kepada jemaat didampingi Istrinya Ibu Yuyun untuk ibadah altar call oleh Pdt. Samuel.
Be the first to comment