Perayaan Natal GBIN Kapernaum, Pdt. Dr. Melianus Ferry Haurissa Kakiay : Ada  4  Hal Kita Mengalami Damai Sejahtera dan Memuliakan Allah 

BAHTERApost.com – Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) dan Konferensi Wali Gereja  Indonesia (KWI) telah memberikan tema besar kepada kita umat Kristen dan Katolik ; Kemuliaan bagi Allah dan Damai Sejahtera di Bumi, yang terdapat dalam Lukas 2 : 14. Yang intinya Kemuliaan Allah di tempat Maha tinggi itu, merupakan nyanyian sejumlah bala tentara surga yang syairnya pendek, tetapi penuh makna, jelas Ketua Umum Gereja Bethel Indonesia Nusantara (GBIN) Pdt. Dr, Ferry  Haurissa Kakiay dalam Khotbahnya di perayaan natal GBIN jemaat Kapernaum, aula PGI lantai 5, Salemba – Jakarta, Kamis malam (14/12/2023).

Natal selain kelahiran Yesus Kristus, makna dalamnya adalah inisiatif Allah menyelamatkan manusia. Dia sangat peduli  kepada umat manusia, sehingga Allah melalui Yesus Kristus mau datang ke dunia, tegas Pdt, Fery yang hari ini (Jumat, 15 Desember 2023) berada di kota Medan, Sumut mendoakan dan membuka 5 GBIN dan akan diresmikan. Januari 2024.

Terkait lainnya Pdt Ferry juga menekankan tentang 4 ciri orang yang memuliakan Allah dan mengalami damai sejahtera dalam hidupnya.

Pertama Orang yang hidup dengan sederhana. berita itu tidak datang untuk orang istana, dan nyanyian itu tidak diperdengarkan untuk orang di istana. Orang sederhana, mampu melaksanakan berkat Tuhan untuk kemuliaan namaNya. Jadi apa yang ada kita manfaatkan, bukan yang tidak ada kita harus cari setengah mati.

Kedua Kesucian Hidup, pasti memuliakan Tuhan. Lukas 1 : 26 -27. Matius 5 : 8, Ibrani 12 : 14. mazmur 107 : 17.

Ketiga Tulus dan jujur. Matius 1 ;18 -19, dan Yusuf dan Maria tergolong orang yang jujur dan tulus. orang tulus tidak cari gara-gara, tetapi cari solusi, dan digereja perlu orang tulus, supaya jangan terjadi masalah antara jemaat dengan pengerja, dan pendeta.

Keempat. Rendah hati. Jangan sombong. Diacara natal ini kita harus belajar dari teladan Yesus.

Ibadah perayaan natal GBIN jemaat Kapernaum ini  diakhir khotbah, penyalaan lilin natal dan makan bersama,  berupa makanan nasional dan khas Maluku yaitu Papeda.