BAHTERApost.com – “Saya akan mengawali khotbah saya dengan suatu kesaksian yang terdapat dalam Roma 8 : 28. Kurang lebih hampr 3 minggu lebih ini, saya menggunakan mobil punya bapak Tomy. Dia mobilnya banyak. Dan, kemudian saya bertemu berbagai orang dan menanyakan keheranannya karena saya memakai mobil brio (milik pak Tomy), biasanya saya memakai mobil Mitsubishi X Pander,” jelas Pdt Edy Wagino M.Th yang disampaikan dalam khotbah keduanya, Desa Bojongsari, Kabupaten Bekasi di GBI Sinona, Minggu siang (3/12/2023) pukul 11.00 WIB.
Masih dalam khotbahnya, suami dari ibu Yuniwati ini mengatakan wajarlah orang bertanya seperti itu. Mobil yang biasa dipakai kemana-mana saya beraktivitas melayani. Kemudian, saya ngobrol sama istri saya. Saya katakan mobil X pander ini sudah 3 tahun lebih. Mesin- mesinnya sudah lama, dan kalau dipakai terasa gimana, terus spontan saja saya katakan itu kepada istri saya. Nah, dibagian mobil X pander itu ada bagian yang belum diganti, dan adanya di sekitar ban.
Singkat cerita, saya habis pelayanan di suatu persekutuan. Sehabis pelayanan itu, saya mau mampir ke RPM (baca : Reshinda Park Mall), biasanya saya mutar dulu, baru masuk ke RPM, tapi gak tahu bagaimana mobil saya tiba-tiba belok ke kiri, dan masuk ke trotoar. Waktu naik ke trotoar kata satpam di sana, itu mobil hampir terbang, kemudian tabrak tanda S di RPM, dan begitu menabrak tanda larangan S itu, saya baru sadar, mau menjalankan mobil tidak bisa, ternyata peleknya pecah, dan bannya jua pecah, tapi saya tidak apa-apa.
Kemudian, saya telpon mantu saya, ternyata tidak ada mobil derek. Kemudian saya telp ke bengkel kenalan saya yang ternyata bernaung di Sinar mas, dan dia katakan bahwa mobil pak Pdt Edy ada asuransi, dan sekarang sedang dibengkel dan banyak yang harus diganti dengan yang baru tentunya biaya mahal, tapi itu semua ternyata gratis. Sekarang saya baru tahu bahwa Allah turut bekerja dan mendatangkan kebaikan. Jadi mobil yang saat ini ada di bengkel diganti onderdil yang tua menjadi yang baru dan gratis. Dan, puji Tuhan saya sehat, kemarin setelah di rontgen di sebuah RS tidak terjadi apa-apa, jelas Gembala mentor di GBI ORY Jakarta, dan GBI HOPE Palangkaraya ini.
Ayah dari 3 anak ini menegaskan di Matius 7 : 24, bahwa hujan masalah boleh datang dan melanda kita, tetapi bila rumah rohani kita dibanguan diatas batu yang kuat maka tidak akan roboh.
Maka, tema khotbah minggu ini Melahirkan Generasi yang Kokoh. Kokoh itu menurut kamus bahasa Indonesia yaitu kuat. Dulu saya suami yang bobrok, sekarang sudah bertobat.
Masih terkait khotbah, kakek 3 cucu ini, melanjutkan dalam bacaan Lukas 1 : 26 – 38. Dua ribu tahun yang lalu Alkitab mencatat telah melahirkan generasi yang kokoh yaitu Yesus Kristus mulai dari lahir, menjalani aktivitas pelayanannya sampai mati di kayu salib. Yesus tidak pernah menyerah dengan apapun sampai. Padahal saat dikayu salib itu sangat mudah Yesus untuk turun atau tidak disalib, tapi justru Yesus menjalan semua itu.
Jadi hal pertama Melahirkan Generasi yang Kokoh, terdapat dalam Lukas 1 : 38 yaitu Taat pada Kehendak Tuhan. Apapun yang terjadi kita harus taat pada kehendak Tuhan, dan jangan lari dari hal tersebut. Salah satu contoh di Alkitab yang lari dari kehendak Tuhan, yaitu Yunus, Yunus 1 : 2- 4 . Yunus malah pergi ke Tarsis daripada kehendak Tuhan ke Niniwe.
Hal kedua Lukas 1 : 30, Memiliki Keberanian Ilahi, Yohanes 8 : 5. Musa dalam hukum taurat. 1 Raja-Raja 17 : 11 – 16. Intinya perempuan itu melakukan apa yang dikatakan Elia, yaitu membuat makanan untuk Elia dan selanjutnya kepada perempuan itu dan anaknya.
Jadi kalau kita berani melaksanakan kehendak Tuhan maka Tuhan pasti memberikan yang terbaik kepada kita.
Hal ketiga Lukas 1 : 27, Sepakat. Suami dan istri harus sepakat, gembala harus sepakat dengan pengerja dan jemaat.
1 Samuel 14 : 7 – 14. Sebagaimana Yonatan melakukannya, itu urusan Tuhan, bagian kita sepakat melakukan kehendak Tuhan juga terdapat dalam Matius 18 ; 19, tegasnya.
Usai khotbah masih di gedung utama GBI Sinona dilanjutkan dengan pengurapan atau altar call, dimana Pdt Edy Wagino didampingi istrinya, Ibu Yuniwati.
30 menit setalah ibadah selesai, dibelakang GBI Sinona, ada 2 baptisan, yaitu Joshua dan Maria.
Be the first to comment