BAHTERAPOST.COM – Yesus Bukan Juruselamat, yang diduga disampaikan Ketua Sinode Gereja Suara Kebenaran Injil Pdt.Dr. Erastus Sabdono (ES) telah menimbulkan kegaduhan bukan hanya dikalangan para hamba Tuhan, melainkan kalangan umat berbagai lintas Gereja berbagai sinode dan aras Gereja.
Terkait ini, 84 STT yang tergabung dalam Badan Musyawarah Perguruan Tinggi Keagamaan Kristen Indonesia (BMPTKKI) meminta Erastus mundur sebagai Ketua Umum BMPTKKI.
Bukan meminta mundur. Bahkan, ini bisa memberikan amunisi baru di luar iman Kristen untuk melakukan berbagai hal yang mereka mau.
Beranjak dari adanya pernyataan yang menyimpang dan cenderung menyesatkan. Salah satu pimpinan aras Gereja di Indonesia, yang pernah memimpin Sinode selama 3 periode dan Gambala Jemaat Gereja Sidang Pantekosta Di Indonesia (GSPDI Pdt. DR. Mulyadi Sulaeman, ketika ditemui media Kristiani yang tergabung dalam Perkumpulan Wartawan Media Krsitiani Indonesia (Perwamki) di Belleza, Permata Hijau, Jakarta Barat, Jumat siang (4/8/2023), angkat suara terhadap hal tersebut.
“Ya sesungguhnya, kita prihatin dengan pengajaran-pengajaran yang karena dengan adanya media media sosial itu cepat sekali menyebar bukan hanya di kalangan pimpinan – pimpinan gereja atau teolog tapi sampai Jemaat awam sehingga menimbulkan banyak sekali perbedaan perdebatan dan juga pengaruh yang bisa mempengaruhi iman pondasi iman kekristenan seseorang,” tegasnya.
Lanjut Pdt, Mulyadi, sangat disayangkan juga, karena yang bicara itu boleh dikatakan tokoh gereja yang dikenal sebagai pemimpin – pemimpin yang baik sesungguhnya, dan memiliki banyak pengikut atau jemaatnya. Jadi ya buat kami ini juga suatu tantangan, bagi para pemimpin khususnya para gembala untuk kembali mengajarkan dasar-dasar kekristenan yang kuat. Sehingga tidak tergoyahkan. Tafsiran terhadap Alkitab itu memang dari zaman ke zaman itu sudah ada jadi. Jadi dari sejak awal juga menafsirkan firman Tuhan ya dengan cara yang macam-macam
Tapi ya kita bersyukur karena kita mempercayai bahwa Alkitab itu adalah Firman Tuhan yang sudah disaring dan disetujui oleh founder atau para hamba-hamba Tuhan di abad-abad awal dan Roh Kudus sudah memtareaikan menjadi Firman. Oleh sebab itu pengertian pengertian sebagai bahwa Yesus bukan Tuhan bukan Juruselamat ini akan bertentangan banyak dengan ayat-ayat yang lain, dan sebaiknya ya umat dan juga hamba Tuhan, memegang prinsip-prinsip yang dituliskan oleh Firman Tuhan, ungkapnya.
“Malaikat yang datang di Betlehem aja berkata bahwa hari ini telah lahir bagimu Juruselamat yaitu Yesus Kristus di negeri Daud. Jadi berita dari sorga itu sudah menetapkan Yesus Juruselamat akan nama Yesus itu Juruselamat dalam 1 Korintus 12:3, yang seringkali saya tekankan bahwa Tidak seorangpun bisa mengakui Yesus adalah Tuhan, kecuali oleh Roh Kudus. Jadi kalau beliau-beliau menyatakan Yesus itu bukan Tuhan, boleh saja, bisa saja tapi pasti bukan Roh Kudus yang kasih tahu gitukan,” terangnya.
“Kalau kita masih percaya bahwa kita hidup hidup dizamannya Roh Kudus, bahwa Roh Kudus yang kasih tahu bahwa Yesus adalah Tuhan dan bahkan di kisah rasul dikatakan Tuhan dan Juruselamat. Nah saya lihat yang sangat berpengaruh Ini kebanyakan golongan Kristen pemula dan anak muda sedangkan orang-orang tua itu tidak terlalu terpengaruh dengan pengajaran-pengajaran macam-macam. Anak muda yang sering melihat di media sosial dan sering punya kritisasi itu yang banyak bertanya,” tandasnya.
Oleh sebab itu tokoh-tokoh muda itu harus bisa menyuarakan kebenaran karena yang menerangkan orang tua biasanya ya orang tua tidak terlampau di masih muda menerapkan generasi muda dengan generasi muda ada yang muncul dan mereka yang bukan mengcounter mereka yang bisa membawakan suara kebenaran, termasuk media media Kristen, pungkasnya.
Be the first to comment