Bekasi, BAHTERAPOST.COM – Jangan Pernah Menyerah, itulah tema khotbah yang disampaikan Gembala Sidang GBI Sinona Pdt. Edy Wagino M.Th, dalam ibadah disertai perjamuan kudus, di GBI Sinona, Desa Bojongsari, Kabupaten Bekasi, Minggu (2/10/2022).
Baca Juga : Khotbah di Krimsus Polda Metro Jaya, Pdt Edy Wagino M.Th : Hidup yang Diubahkan
Ada tiga hal yang perlu menjadi panduan kita melangkah sebagai anak Tuhan, agar kita jangan pernah menyerah,
Pertama Jangan pernah jemu-jemu (Lukas 18 :1, Yesus mengatakan suatu perumpamaan kepada mereka untuk menegaskan, bahwa mereka harus selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu), dan Daniel 6 : 11, Demi didengar Daniel, bahwa surat perintah itu telah dibuat, pergilah ia ke rumahnya. Dalam kamar atasnya ada tingkap-tingkap yang terbuka ke arah Yerusalem; tiga kali sehari ia berlutut, berdoa serta memuji Allahnya, seperti yang biasa dilakukannya.
Alkitab mencatat dalam Daniel 6 : 11, Tiga hari dia berdoa, seperti biasa yang dilakukannya. Kita harus punya kebiasaan, bangun tidur, kita berdoa, mau bekerja kita berdoa, berdoa, berdoa dan berdoa.
Alkitab mencatat, Nabi Yesaya datang dan berkata kepada Nabi Yesaya.Raja Hizkia berpaling, dan berkata ( berdoa) kepada Tuhan, dan apa yang terjadi? Allah mengubah keputusannya, yang tadinya seharusnya dia mau mati, tetapi Tuhan memperpanjang umurnya menjadi 15 tahun lagi.
Dengan berdoa segala sesuatu bisa berubah, bisa menjadi lebih baik. Konsistensi (terus menerus).
Jangan saat senang, kita lupa berdoa, tetapi kalau sakit, susah, baru kita datang sama Tuhan.
Jangan jadikan Tuhan Yesus sebagai ban serep. Ban serep itu, digunakan ketika ban yang lain bocor. Jangan, jadikan Tuhan pribadi yang kedua.
Yang jelas dan pasti, dalam keadaan susah atau senang, kita harus selalu datang kepada DIA.
“Saat doa puasa (Sabtu, 1 Oktober 2022), saya bersaksi dan sering saya saksikan, begini Gereja kita punya hutang, sama kontraktor dan gak selesai-selesai, tetapi tepat pada suatu titik, yaitu sampai waktunya Tuhan, Tuhan selesaikan hanya dalam waktu 1 X 24 jam, selesai. Aryinya, sambil menunggu waktunya Tuhan, kita berdoa; Tuhan tolong, Tuhan berkati, tidak jemu-jemu sama Tuhan,” tutur suami Yuniwati menyampaikan kesaksiannya dihadapan jemaat GBI Sinona, Minggu 2 Oktober 2022.
Kedua Sabar menunggu waktunya Tuhan : Lukas 18 : 7, Tidakkah Allah akan membenarkan orang-orang pilihan-Nya yang siang malam berseru kepada-Nya? Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka? Kolose 3 : 17 (Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita). Yakobus 5 : 17 (Elia adalah manusia biasa sama seperti kita, dan ia telah bersungguh-sungguh berdoa, supaya hujan jangan turun, dan hujan pun tidak turun di bumi selama tiga tahun dan enam bulan.
Sabar menunggu waktunya Tuhan. Mungkin kita sudah berdoa, Tuhan bilang tunggu, karena Dia akan memberikan yang terbaik bagi kita.
Yang jelas dan pasti, bahwa sesungguhnya, dan sebenar-benarnya Tuhan tak pernah mengulur-ngulur waktu untuk menolong kita, Dia akan tunggu waktunya Dia, dia akan tunggu saatnya Dia menolong kita artinya apa sabar menunggu waktunya Tuhan, kalau waktunya Tuhan belum datang, kita kerja bakti dan banting tulang seperti kaki jadi kepala, kepala jadi kaki tidak akan pernah terjadi.
Ketiga Miliki Iman yang Kuat : Lukas 18 : 8 (Aku berkata kepadamu: Ia akan segera membenarkan mereka. Akan tetapi, jika Anak Manusia itu datang, adakah Ia mendapati iman di bumi? Roma 4 : 18 (Sebab sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, namun Abraham berharap juga dan percaya, bahwa ia akan menjadi bapa banyak bangsa, menurut yang telah difirmankan: ”Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu.”, Roma 4 : 19 (Imannya tidak menjadi lemah, walaupun ia mengetahui, bahwa tubuhnya sudah sangat lemah, karena usianya telah kira-kira seratus tahun, dan bahwa rahim Sara telah tertutup, Markus 5 : 35 – 39.
Merujuk pada tiga hal tersebut, maka perlu kita belajar dari seorang janda yang tertulis di Alkitab, bahawa janda itu, tidak pernah menyerah, tidak pernah berputus asa.
Terkait yang tertulis di Alkitab tersebut, bahwa seorang istri kalau sudah ditinggal oleh suaminya , dan menjadi seorang Naomi maksudnya janda, dia sudah kehilangan hak untuk dibela oleh siapapun, kecuali semasa suaminya masih hidup, dibela oleh suaminya, namun ketika suaminya sudah tiada, maka dia (janda) itu tidak dibela oleh siapapun, maka yang dilakukan para janda (termasuk Naomi) gencar meminta pembelaan dari hakim itu, karena dia sudah tidak punya apa-apa lagi, sehingga beranjak dari tema Khotbah Jangan pernah menyerah.
Markus 5 ceritanya tuntaskan tentang iman yg kuat yang di miliki kepala rumah ibadah, sekalipun dia sudah mendengar anaknya mati, namun dia tetap percaya pada Yesus itulah iman yang kuat. Markus 5:35-42 (TB) Ketika Yesus masih berbicara datanglah orang dari keluarga kepala rumah ibadat itu dan berkata: “Anakmu sudah mati, apa perlunya lagi engkau menyusah-nyusahkan Guru?” Tetapi Yesus tidak menghiraukan perkataan mereka dan berkata kepada kepala rumah ibadat: “Jangan takut, percaya saja!”
Lalu Yesus tidak memperbolehkan seorang pun ikut serta, kecuali Petrus, Yakobus dan Yohanes, saudara Yakobus.
Mereka tiba di rumah kepala rumah ibadat, dan di sana dilihat-Nya orang-orang ribut, menangis dan meratap dengan suara nyaring. Sesudah Ia masuk Ia berkata kepada orang-orang itu: “Mengapa kamu ribut dan menangis? Anak ini tidak mati, tetapi tidur!”
Tetapi mereka menertawakan Dia. Maka diusir-Nya semua orang itu, lalu dibawa-Nya ayah dan ibu anak itu dan mereka yang bersama-sama dengan Dia masuk ke kamar anak itu. Lalu dipegang-Nya tangan anak itu, kata-Nya: “Talita kum,” yang berarti: “Hai anak, Aku berkata kepadamu, bangunlah!” Seketika itu juga anak itu bangkit berdiri dan berjalan, sebab umurnya sudah dua belas tahun. Semua orang yang hadir sangat takjub.
https://alkitab.app/v/79195905d1f6
Bahwa, wanita ini adalah gambaran gereja Tuhan, yaitu saudara dan saya, jangan pernah menyerah menghadapi apapun, sekalipun dia menghadapi seorang hakim, yang tidak takut Allah dan tidak takut kepada manusia, tetapi tidak jemu-jemu, tidak bosan-bosan, tidak pernah menyerah untuk meminta pertolongan, sampai dia (janda) mendapatkannya.
Terkait lainnya, untuk menyambut kedatangan Tuhan, yang perlu dilakukan anak Tuhan, adalah bagaimana menyambut kerajaan Allah, dan jangan kita memperdebatkan ; kapan Tuhan datang? Dimana Tuhan datang?
(ronaldy)
Be the first to comment