Bekasi, BAHTERAPOST.COM – Untuk mendapatkan Hidup Berlimpah Di Masa-Masa Sukar. Diperlukan tiga (3) hal :
Pertama Menabur (Kejadian 26 ayat 12 Maka menaburlah Ishak di tanah itu dan dalam tahun itu juga ia mendapat hasil seratus kali lipat; sebab ia diberkati Tuhan, dan ayat 13 Orang itu menjadi kaya, bahkan kian lama kian kaya, sehingga ia menjadi sangat kaya). Menabur disini tidak hanya berbicara kekayaan jasmani, tapi kita harus menabur hal yang rohani. Sehingga kita kaya di dalam Tuhan, baru Tuhan tidak bilang kamu buta kamu miskin kamu telanjang.
“Tidak suka memberi dan tidak suka menabur, itu adalah orang yang paling miskin menurut saya,” tutur Pdt. Edy.
Dalam Amsal 11 ayat 24 dinyatakan Ada yang menyebar harta, tetapi bertambah kaya, ada yang menghemat secara luar biasa, namun selalu berkekurangan.
1 Raja-raja 17 ayat 16 Tepung dalam tempayan itu tidak habis dan minyak dalam buli-buli itu tidak berkurang seperti firman TUHAN yang diucapkan-Nya dengan perantaraan Elia.
Mungkin kita pernah berkata Kalau kita bantu orang lain, kita gak bisa makan. Untuk itu kita perlu berpaut pada hukum Tuhan bukan pada hukum manusia. Hukum manusia 2 tambah 5 sama dengan 7, tetapi hukum Tuhan 2 tambah 5 sama dengan 5.000.
Kedua Tinggal Dalam Tuhan (Kejadian 26 ayat 3 Tinggallah di negeri ini sebagai orang asing, maka Aku akan menyertai engkau dan memberkati engkau, sebab kepadamulah dan kepada keturunanmu akan Kuberikan seluruh negeri ini, dan Aku akan menepati sumpah yang telah Kuikrarkan kepada Abraham, ayahmu).
Artinya, tinggallah di negri ini sebagai orang asing. Supaya kita jangan terikat oleh apapun. Karena suatu saat kelak, kita pasti kembali ke rumah Bapa. Sebab memang, kita hanya mengembara di dunia ini, tempat asal kita dari sorga, tutur Pdt. Edy Wagino dalam penyampaian khotbahnya tersebut.
Seperti yang terdapat dalam 1 Petrus 2 ayat 11 Saudara-saudaraku yang kekasih, aku menasihati kamu, supaya sebagai pendatang dan perantau, kamu menjauhkan diri dari keinginan-keinginan daging yang berjuang melawan jiwa.
Pengertianya perantau atau pengembara, pendatang bahasa Petrus. Kalau pendatang, berarti dunia ini bukan tempat asal kita
Terlepas dari itu, bahwa tragedi yang paling mengerikan dalam kehidupan kita bukan kematian,tapi kehidupan tanpa tujuan, jelasnya.
Ketiga Jangan kembali ke Mesir. Itu berbicara jangan kembali lagi kepada kehidupan yang lama, -tetap dalam hidup yang baru 2 Korintus 5:17 Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang. Saat bangsa Israel di padang gurun Bilangan 14:3…..Bilangan 14:3 Mengapakah TUHAN membawa kami ke negeri ini, supaya kami tewas oleh pedang, dan isteri serta anak-anak kami menjadi tawanan? Bukankah lebih baik kami pulang ke Mesir?”
Setiap kali mengahadapi masalah mereka cenderung kembali melihat ke belakang,lot jadi tiang garam ketika menoleh ke belakang, melihat tanah Kanaan yang penuh dgn orang enak besar besar dan sangat banyak seperti belakang menyerah gak mau masuk, haus lapar gak tahan minta kembali ke Mesir beginilah mereka
Jangan Kembali kepada Kehidupan yang Lama (1 Petrus 2 ayat 11 Saudara-saudaraku yang kekasih, aku menasehati kamu, supaya sebagai pendatang dan perantau, kamu menjauhkan diri dari keinginan-keinginan daging yang berjuang melawan jiwa) , begitulah pesan Tuhan yang disampaikan Gembala Sidang GBI Sinona Kabupaten Bekasi, Pdt. Edy Wagino M.Th, pada ibadah kedua (pukul 11.00 – 12.00), Minggu 1 Mei 2022.
Baca Juga : Khotbah di Gereja ‘Bapa Rohaninya’ Pusat Rayon 8 Graha Bethany Lippo Cikarang, Pdt. Edy Wagino M.Th : Hidup Dalam Perkenanan Tuhan
Gembala mentor dari GBI Ory Pondok Gede, Kota Bekasi, dan GBI Hope Palangkaraya itu mengisahkan tentang pengalamannya, saat mendengarkan khotbah dari Pdt. Wiweko (bapa rohaninya Pdt. Edy Wagino M.Th). “Coba ganti kata orang itu menurut nama Anda masing-masing,” ucapnya di ibadah minggu pertama bulan Mei 2022, yang disertai perjamun kudus.
Baca Juga : Menembus Batas Kekuatan, Pdt Edy Wagino M.Th di Ibadah GBI Sinona : Miliki Iman yang Teguh, Kerendahan Hati dan Kesetiaan
Masih dalam penyampaian khotbah berupa pesan Tuhan, suami dari Yuniwati menjelaskan, bahwa kita boleh kaya, tetapi tujuan hidup kita bukan untuk menjadi kaya, melainkan kita menjadi orang benar.
Dan, menjadi orang benar itu kita harus berproses. Sampai kapan prosesnya? Sampai Yesus datang kedua kali, sampai Tuhan Yesus menjemput saudara dan saya, jelas Ayah dari Elizabeth Hizkia Fransisca, Natalia Delvia,dan Hosea,yang selalu dekat dengan berbagai kalangan.
“Jadi perlu disampaikan kepada jemaat GBI Sinona, saya tidak berkhotbah tentang kaya secara jasmani, namun kaya didalam Tuhan secara rohani,”tuturnya.
Ada orang yang miskin rohaninya. Sebab Firman Tuhan itu, buat menegur kita, mendidik kita, mengajar kita. Kitab Roma bilang begitu, tegasnya.
“Jadi Tuhan memperingatkan orang kaya. Hai orang kaya kamu buta, kamu telanjang. Itu dari Firman Tuhan dan Tuhan meminjam mulut saya untuk menyampaikan kepada jemaat GBI Sinona. Makanya saya tidak berbicara kekayaan materi, tetapi kekayaan rohani,” urainya.
“Kemarin (Sabtu 30 April 2022 Pukul 11 siang), saya sampaikan di doa puasa. Bahwa manusia di akhir zaman mencintai dirinya sendiri, di masa yang sukar ternyata begini, begini. Karakternya bobrok, tahu agama, tapi tidak melakukan, jadi agama sebagai kereta untuk berpolitik dan sebagainya, tandasnya.
Kita sebagai gereja mendoakan saja dan memberitakan firman Tuhan, supaya orang bertobat dan negara kita aman.
2 Timotius 3 ayat 1 Ketahuilah olehmu bahwa akan datang kelak pada akhir zaman suatu masa yang sukar. Contohnya, saat mahasiswa demo, dan disusupi serta ditunggangi, maka terjadilah kerusuhan.
Yang jelas dan pasti, bahwa hari-hari ini kita diberi makanan yang keras (khotbah dalam pesan Tuhan), supaya kita tidak bisa tergerus oleh berita-berita dari medsos. Saya tidak mengatakan tidak boleh tetapi saudara harus punya filter untuk menyaring berita-berita medsos yang tidak bisa dipertanggungjawabkan, jelasnya.
1 Raja-raja 17 ayat 12 -13 : Perempuan itu menjawab: “Demi TUHAN, Allahmu, yang hidup, sesungguhnya tidak ada roti padaku sedikit pun, kecuali segenggam tepung dalam tempayan dan sedikit minyak dalam buli-buli. Dan sekarang aku sedang mengumpulkan dua tiga potong kayu api, kemudian aku mau pulang dan mengolahnya bagiku dan bagi anakku, dan setelah kami memakannya, maka kami akan mati.” Ayat 13 Tetapi Elia berkata kepadanya: “Janganlah takut, pulanglah, buatlah seperti yang kaukatakan, tetapi buatlah lebih dahulu bagiku sepotong roti bundar kecil dari padanya, dan bawalah kepadaku, kemudian barulah kaubuat bagimu dan bagi anakmu.
Adapun tagline seperti yang disampaikan Pak Pdt. Niko, bahwa tahun 2022 ditetapkan sebagai tahun Paradigma yang Baru, maka saya (Pdt. Edy Wagino M.Th) dapatkan (GBI Sinona) Kuberikan Hati yang Baru (Yehezkiel 36 ayat 26).
Yang di atas tidak akan pernah terjadi sebelum ada perubahan di dalam hati manusia. Dari yang lama ke yang baru seperti terdapat dalam Kitab 2 Timotius 3. “Itu manusia lama suka menjelekkan orang, karakter yang buruk.Namun, ketika kita masuk dalam paradigma yang baru, Tuhan ubahkan, pungkasnya.
(ronaldy)
Be the first to comment