Bekasi, BAHTERAPOST.COM – Ada tiga (3) pesan Tuhan, ungkap Gembala Sidang GBI Sinona, Pdt Edy Wagino M.Th dalam khotbahnya di GBI Sinona, Kabupaten Bekasi, Minggu (6/3/2022) : Pertama Miliki Iman yang teguh, seperti yang terdapat dalam 1 Petrus 5 ayat 9 : Lawanlah dia dengan iman yang teguh, sebab kamu tahu, bahwa semua saudaramu di seluruh dunia menanggung penderitaan yang sama. Hanya dengan iman yang tegus kita bisa melawan kekuatan setan yang selama ini membuat kita susah. Tetapi iblis juga dipakai Tuhan untuk menguji kita, seperti yang dialami Ayub.
Baca Juga : Khotbah di Gereja ‘Bapa Rohaninya’ Pusat Rayon 8 Graha Bethany Lippo Cikarang, Pdt. Edy Wagino M.Th : Hidup Dalam Perkenanan Tuhan
Kedua Milki kerendahan hati. Dalam Amsal 22 ayat 4: Ganjaran kerendahan hati dan takut akan Tuhan adalah kekayaan, kehormatan dan kehidupan. Banyak orang kaya gak dihormati orang, kenapa? Karena hidupnya tidak benar.
Jangan dihina sedikit, kita marah. Kita dicaci sedikit, marah dan tinggalkan Tuhan serta gereja.
Ketiga Miliki Kesetiaan. 2 Raja-raja 20 ayat 3 : ”Ah Tuhan, ingatlah kiranya, bahwa aku telah hidup di hadapan-Mu dengan setia dan dengan tulus hati dan bahwa aku telah melakukan apa yang baik di mata-Mu.” Kemudian menangislah Hizkia dengan sangat. Hizkia “mengingatkan” Tuhan. Dan Tuhan mendengar serta mengabulkan permintaan Hizkia, sehingga memparpanjang umurnya 15 tahun.
Demikian juga dengan kita, jika kita setia sama Tuhan, yang tadi usahanya mau bangkrut, Tuhan pulihkan.
Terkait hal lainnya, semua yang terjadi di dunia ini atas seijin Tuhan. Dan, mengapa Tuhan izinkan sesuatu terjadi dalam kehidupan kita sebagai orang percaya atau orang Kristen, jelas Pdt. Edy Wagino M.Th di GBI Sinona masih dalam khotbahnya itu.
Baca Juga : Di Ibadah Perjamuan Kudus GBI Sinona Bertajuk Dari Tuhan Yesus Datang Pertolongan, Pdt Edy Wagino M.Th : Carilah Tuhan, Bersyukur, dan Memandang Tuhan
“Beberapa hari ini Tuhan mengingatkan kepada saya, setelah saya mengalami, baru saya bagikan kepada jemaat. Firman Tuhan itu bukan diisi untuk kita ngerti, tapi kita gak melakukannya, terus kita bagikan kepada orang lain, itu cuman cerita, dongeng isapan jempol, tegas hambanya Pdt Edy yang telah melayani Tuhan selama 20 tahun lebih.
Mari kita belajar, bahwa yang terjadi di kolong langit ini atas seizin Tuhan. Cuman kan kita pingin tahu kenapa sesuatu itu diizinkan Tuhan.
Maka, Tuhan kasih rhema dengan tajuk judul Menembus Batas Kekuatan.
Matius 15 : 21 -28, diayat 28. Alkitab berkata : Maka Yesus menjawab dan berkata kepadanya : “Hai Ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kaukehendaki. “ Dan Seketika itu juga anaknya sembuh.
Perempuan Kanaan itu menembus batas kekuatannya sebagai manusia. Kenapa menembus batas? Kalau kita sebagai atasan, atau Direksi atau Owner, lalu karyawan saudara saya salah, maka akan diberikan SP satu, dua, dan tiga.
Kita ada batas-batas kekuatan. Tetapi kalau kita manunggal sama Tuhan, bersekutu erat sama Tuhan, punya hubungan yang erat sama Tuhan, punya kebersamaan yang dalam sama Tuhan, dimana dalam Galatia 2 ayat 20, namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku.
Namun aku tidak sendiri, berarti ada pribadi lain yang menembus batas kekuatan kita. Ini yang dijadikan alasan manusia khususnya anak Tuhan, bahkan hamba Tuhan. Alasannya banyak, tetapi itu alasan klasik, buat saya, kenapa? Sebenarnya dibalik alasan klasik itu, sebenarnya kita harus mencapai satu titik tujuan.
Tujuan itu penting, makanya tragedi yang paling besar dalam kehidupan seseorang bukan sebuah kematian, tetapi hidup tanpa tujuan. Gak punya goal. Dan tujuan kita sebagai anak Tuhan adalah sampai ke rumah Bapa di Surga. Kita harus menang atas maut di dunia ini, karena Yesus sudah mengalahkannya di kayu salib dan bangkit pada hari ketiga.
Makanya Yesus berkata, pekerjaan lebih besar akan kaulakukan. Kenapa Dia bisa berkata begitu, karena dengan 3,5 tahun saja Dia bisa selesaikan apa yang ada di dunia ini.
Terkait lainnya, iman kepala Kapernaum. Lukas 7 ayat 9 Setelah Yesus mendengar perkataan itu, Ia heran akan dia, dan sambil berpaling kepada orang banyak yang mengikuti Dia, Ia berkata: ”Aku berkata kepadamu, iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai, sekalipun di antara orang Israel!” Berarti kepala kapernaum ini bukan orang Israel, kalau zaman sekarang bukan Kristen. Bahkan melampui apa yang dilakukan orang Kristen.
Kemudian Matius 5 ayat 20 Maka Aku berkata kepadamu: Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.
Markus 5 ayat 34 Maka kata-Nya kepada perempuan itu: ”Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau. Pergilah dengan selamat dan sembuhlah dari penyakitmu!” Itu diucapkan Yesus kepada Perempuan yang mengalami pendarahan 12 tahun lamanya.
Selanjutnya Matius 15 ayat 21 – 28. Wanita ini sekalipun bukan orang Kristen (kalau zaman sekarang), tetapi Wanita Kanaan ini tahu memberi penghormatan yang besar kepada Yesus dengan sebutan Yesus anak Daud. Silsilahnya dia tahu, tata kramanya dia tahu, cara menghormati Tuhan dia tahu harus memanggil seperti apa kepada Yesus.
Murid-murid Yesus saja tidak pernah memanggil dengan sebutan yang diucapkan wanita Kanaan. Wanita ini mengalami ujian. Dan ujian itu juga berlaku buat kita sebagai anak Tuhan, supaya mendewasakan iman kita kepada Yesus, dan bahwa ke-Kristenan itu bukan ecek-ecek atau gampangan.
Pahlawan iman itu didapati pada Perwira Kapernaum, Wanita pendarahan 12 tahun lamanya, dan Wanita Kanaan yang meminta kesembuhan kepada Yesus buat anaknya.
“Acap kali teguran itu buat kita, termasuk buat saya, dan saya belajar dari sini,” jelas Pdt. Edy Wagino.
Hosea 6 ayat 6 Sebab Aku menyukai kasih setia, dan bukan korban sembelihan, dan menyukai pengenalan akan Allah, lebih dari pada korban-korban bakaran.
“Saya lebih senang melihat jemaat, setia tiap minggu datang ke ibadah, daripada saudara kasih saya sesuatu, bukan saya gak butuh. Selama 20 tahun saya melayani Tuhan, banyak mujizat dan keajaiban Tuhan yang selalu saya alami bersama Tuhan,” pungkas ayah dari Elizabeth Hizkia Fransisca, Natalia Delvia, dan Hosea.
(ronaldy)
Be the first to comment