Bandung, BAHTERAPOST.COM – Dulu disebut penjara. Sekarang Lembaga pemasyarakatan (lapas) namanya. Demikian orangnya dulu disebut narapidana. Sekarang Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Di Indonesia pembinaannya salah satunya melalui bidang kerohanian. Di agama Islam : Pengajian, Sholat berjamaah. Para penceramaahnya bisa dari para WBP yang bisa menjalankan fungsi tersebut. Atau mendatangkan ceramah dari luar dengan ketentuan yang berlaku di lapas. Untuk situasi saat ini. Yang masih mengalami pandemi Covid-19. Ditambah menerapkan protokol Kesehatan (prokes) ketat. Bahkan Tim GBI Sinona selain harus divaksin lengkap juga wajib sudah di tes Swab antigen.
Baca Juga : Hidup Di Dalam Penyertaan Tuhan, Pdt Edy Wagino M.Th : Terapkan Apa Kata Tuhan, Taat Firman Tuhan dan Hidup dari Janji Tuhan
Hal tersebut juga berlaku bagi WBP yang beragama Hindu, Budha, Konghucu dan Kristen maupun Katolik. Karena mendekati perayaan natal dan situasi pandemi sudah melandai. WBP lapas seluruh Indonesia ingin mengadakan perayaan Natal 2021. Seperti yang dilakukan di Lapas kelas 1 Sukamiskin, Bandung.
Terkait hal itu, Kalapas kelas 1 Sukamiskin Drs.Elly Yuzar, MH mendukung penuh pesan-pesan kedamaian dan kesejukan terutama siraman rohani bagi WBP dari penceramah atau pengkhotbah berbagai agama. Yang intinya dengan siraman rohani dari berbagai agama tersebut para WBP bisa dikuatkan dan disegarkan. Begitu penjelasan Kalapas Ely dalam keterangannya kepada media.
Tim GBI Sinona yang dipimpin Pdt. Edy Wagino M.Th, dibantu Pdm Denny Pranoto sebagai pemimpin pujian dengan pemain musik Keyboard Timotius Susanto melayani acara bertajuk pemberkatan panitia perayaan Natal WBP lapas kelas 1 Sukamiskin tersebut. Demikian Pdt. Edy Wagino M.Th, ketika dihubungi bahterapost. Com usai tim GBI Sinona melayani di lapas tersebut, Minggu (24/10/2021).
Namun, sebelum acara Pemberkatan panitia natal WBP Lapas tersebut. Menurut Pdm Denny sebelum penyampaian Firman Tuhan yang disampaikan Pdp. Brigjen Drs. Yehu Wangsajaya, M.Kom ada kesaksian dari Pdt. Edy Wagino bersaksi : Enam (6) kali keluar masuk penjara di Karawang dan satu kali terakhir di lapas Karawang.
Terkait pelayanan dalam rangka pemberkatan Panitia Natal WBP Lapas kelas 1 Sukamiskin Bandung, “Bapak Pdt Edy Wagino M,Th mengunjungi sahabat baiknya, bapak Sutikno yang kabarnya menurut Kalapas Sukamiskin, bapak Sutikno punya reputasi baik selama di lapas sukamiskin Bandung. Terbukti pak Sutikno mengembangkan budi daya jamur di lapas tersebut. Hasilnya bukan hanya dinikmati oleh warga binaan lainnya. Keluarga besar kelas 1 lapas Sukamiskin pun merasa terberkati,” seperti dituturkan salah satu petugas lapas yang tak mau disebutkan namanya, kepada Pdt. Edy Wagino M.Th, dalam obrolan santai usai ibadah pelayanan di lapas tersebut.
Hal lainnya, dari sosok Sutikono. Menurut Pdt Edy Wagino M.Th, “Pak Sutikno itu selalu rendah hati, tidak pernah sombong, dan selalu hormat kepada siapa saja. Termasuk ke orang-orang termarginalkan. Bahkan dalam membantu orang-orang kecil pun, tak pernah mau disebut namanya yang membantu, jelas ayah dari Elizabeth Hizkia Fransisca, Natalia Delvia, dan Hosea mengenang kisahnya saat pelayanan bersama Pak Sutikno beberapa silam lalu dan sampai sekarang.
“ Janganlah kamu sesat : Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik ,”(1 Korintus 15 ayat 33).
“Terjerat narkoba dan merampok taksi membuat Edy Wagino, enam (6) kali keluar masuk penjara di Karawang dan satu kali terakhir di lapas Karawang. Yang kala itu, Kapolresnya Pak Montolalu. Sampai suatu saat di lapas penjara Karawang pada tahun 1996, 25 tahun lalu, ia mendengar khotbah dari Pdt. Wiweko yang terambil dalam 2 Korintus 5 ayat 17 Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru; yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang,”ungkapnya.
Itu adalah awal pertobatan Edy, tetapi belum secara sungguh. Artinya masih saja membantu teman-temannya yang berbuat tidak baik. Dimana ada pencurian sepeda motor. Dan melalui ia sepeda motor tersebut berhasil ditemukan.
Sampai pada titik yang betul-betul melangkah lebih jauh dalam pertobatan. Di tawari bekerja di gereja sebagai koster selama 5 tahun. Dijalaninya dengan penuh sukacita. Mulai dari menyapu, mengepel dan membersihkan gereja. Sampai suatu saat ditawari menjadi hamba Tuhan dengan mengikuti sekolah pendeta (Sekolah Tinggi Theologia) dan akhirnya menjadi Pendeta.
Dan saat ini Pdt. Edy Wagino M.Th menjadi Gembala Sidang GBI Sinona desa Bojongsari Kabupaten Bekasi (perbatasan dengan Kabupaten Karawang) serta Gembala menthor : GBI Ory Pondok Gede Bekasi dan GBI Hope Palangkaraya. Selaian itu sebelum pandemi, aktif melayani pelayanan di Lapas Nusakambangan, Pondok Bambu, Gunung Sindur, Karawang, dan saat ini melayani di Lapas Sukamiskin.
Jika kehendak Tuhan dan pandemi sudah tidak ada. Rencananya Pdt, Edy Wagino M.Th bersama Timnya akan Kembali melayani di berbagai lapas di Indonesia.
(Demikian diceritakan tim GBI Sinona, ketika dihubungi ronaldy dari bahterapost.com)
Be the first to comment