Bekasi, BAHTERAPOST – Yang paling menakutkan dan mengerikan dalam kehidupan kita, bukan karena kematian. Melainkan kita tidak memiliki tujuan hidup. Begitu pernyataan Gembala Sidang GBI Sinona Karawang, Pdt. Edy Wagino S.Th mengawali khotbahnya (Pentakosta) di Gereja Tuhan di Indonesia (GTDI) atau Church of God Sentra Niaga, kawasan Harapan Indah, Kota Bekasi, dengan Gembala Jemaat GTDI Pdt. Yoseph Fajar Gunawan, Minggu (23/5/2021).
Baca Juga : Tiga Pesan Tuhan Di Ibadah Webinar Keluarga Jemaat Pahang – Malaysia, Pdt. Edy Wagino S.Th : Hadirkan Kristus, Sabar dan Taat
HAL lainnya, tapi masih disampaikan di mimbar Khotbah di GTDI, ada hal yang paling berkesan dan terkagum-kagum dengan persembahan jemaat GTDI, yaitu jemaat memberikannya dengan beranjak dari tempat duduk dan menuju kotak persembahan yang ada di samping kiri pemain musik Keyboard, ujar Pdt. Edy Wagino S.Th.
Menurut Pdt. Edy Wagino yang kini merambah ke pelayanan anak-anak Punk di Kawasan Karawang dan Cikarang, hal itu membuat kesadaran dan pribadi jemaat terbentuk dengan baik, berdasar firman Tuhan. Tidak semua gereja melaksanakan persembahan yang dilakukan GTDI, atau mungkin hanya di GTDI yang melakukan persembahan seperti itu, jelas Pdt. Edy Wagino, S.Th.
Baca Juga : Tiga Pesan Tuhan di Ibadah Jumat Agung GBI Sinona 2021, Pdt. Edy Wagino S.Th : Kematian Yesus (Membawa Berkat, Sukacita dan Menjadi Ciptaan Baru)
TERKAIT jemaat memberikan persembahan dengan beranjak ke kotak persembahan. Menurut Pdt. Yoseph memang dilakukan sebelum adanya pandemi Covid -19, ucapnya kepada Bahterapost di ruang Gembala Jemaat GTDI, sebelum Pdt. Edy naik mimbar untuk berkhotbah.
Baca Juga : David Darsono, Pengusaha Peternak Ayam Indramayu Yang Mengandalkan Tuhan
KENAPA kotak persembahan itu tidak diedarkan. Pada dasarnya, tujuan ibadah bukan soal persembahan saja, tetapi mencari Tuhan, tutur Pdt. Yoseph yang telah merintis GTDI sejak tahun 2006, dan tahun 2012 GTDI menempati Sentra Niaga, Harapan Indah, Bekasi.
Kembali ke Pdt. Edy dalam pelayanan di GTDI Sentra Niaga Harapan Indah Bekasi, dalam Mazmur 22 : 4, Kisah Rasul 16 : 19 -23, Lukas 5 : 27 -32, dan Yesaya 55 : 6, intinya kita sebagai jemaat Tuhan, harus memburu Tuhan, dan berikan waktu satu jam setiap hari kepada Tuhan, dengan menanggalkan aktivitas lainnya. Jika itu dilakukan, maka hasilnya dahsyat dan luar biasa.
Pdt. Edy mengisahkan tentang keberhasilan seseorang, kenapa begitu mudahnya orang-orang itu sukses menjalankan usahanya, karena mereka taat kepada Tuhan, sehingga Tuhan mempermudah usahanya tersebut.
Jika kita ingin diubah oleh hadirat Tuhan, taat dan berikan waktu buat Tuhan yang terbaik. Serta mendengarkan suara Tuhan dengan baik dan sungguh-sungguh. Hasilnya pasti kita dapatkan, jelas suami dari Yuniwati yang telah pergi ke tanah perjanjian – Israel tahun 2008.
Terkait tema khotbah “Diubah Dalam HadiratNYA,” menurut Ayah dari Elizabeth Hizkia Fransisca, Natalia Delvia,dan Hosea, yaitu melupakan masa lalu kita yang kelam. Sudah cukup 6 kali masuk penjara, dan banyak orang yang belum yakin dirinya bertobat sungguh-sunggu, ujar Gembala Pembina GBI Ory Pondok Gede Bekasi, dan Gembala Pembina GBI Hope Palangkaraya yang disampaikan masih di mimbar khotbah GTDI.
Ketika kita berubah, maka layani Tuhan. Tidak selalu dimimbar Gereja. Dimanapun kita berada, rumah, pekerjaan ataupun aktivitas dimanapun kita berada.
2 Trackbacks / Pingbacks