KKB Meredup,  Frans Ansanay : Jokowi Harus Tiru Megawati  

Frans Ansanay Tokoh Papua Cinta NKRI

Jakarta, BAHTERAPOST – Pesawat Mission Aviation Fellowship (MAF) yang dibakar dan dugaannya satu misionaris dibunuh oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), pada Rabu 6 Januari 2021.

Baca Juga : Menghentikan Isu Papua Merdeka, Wakil Ketua Bara JP, Frans Ansanay ke Presiden Jokowi : Keluarkan Perppu Tentang Pemekaran Provinsi

Dua hari kemudian, Sabtu (9/1/2021), terjadi juga pembakaran infrastruktur telekomunikasi yang termasuk dalam jaringan Palapa Ring Timur di Kabupaten Puncak, Jaya. Setelah itu, Senin (11/1/2021), ada demo menolak  Otonomi Khusus (Otsus). Sepertinya, masalah di Papua bisa dikatakan tidak pernah selesai?

Walaupun Papua didera masalah bertubi-tubi. Suara bernada apa adanya disampaikan  tokoh Papua Frans Ansanay kepada Bahterapost dan Vivamedia di kawasan Pramuka, Jakarta  Timur, Senin (11/1/2021).

Frans yang baru saja pulang dari kampung halamannya Papua, Jayapura mengutarakan getaran suaranya, bahwa Pemerintah pusat jangan melihat masalah Papua hanya di permukaan saja, atau kasus per kasus saja. Holistik dari hulu sampai hilir. Pasalnya kasus tersebut memiliki hubungan yang erat.

Mungkin sudah berapa kali Frans meminta kepada pemerintah pusat untuk hadir dan bergerak dalam persoalan Papua.  Menciptakan suasana kondusif harus lebih digenacarkan, libatkan berbagai kepentingan anak bangsa yang pro NKRI untuk membangun Papua.

Terkait pesawat MAF ada misionaris (kata kKK agen kapitalis) itu isu murahan yang sengaja dibangun KKB  kepada masyarakat Papua. Tidak ada dan bohong putar balik mereka (KKB). Pesawat MAF itu selain digunakan untuk misionaris juga digunakan masayarakat pedalaman yang sulit dijangkau transportasi lain.

Bagi Frans, sederhana Pemerintah menyelesaikan Papua. Tiru aja keputusan Presiden  RI ke – 5 Megawati. Pemekaran Papua Barat menjadi provinsi adalah buah tangannya yang tidak mudh digoyahkan siapapun. Jadi, jika Jokowi mau (baca : Tiru Megawati) pernah disampaikan Frans ketika periode pertama  Jokowi sebagai presiden di Kupang, yaitu ditambah pemakaran provinsi selain Papua Barat. Idealnya sih 7 provinsi ( ada 7 suku), jika  suami Iriana mampu menambah dua itu sudah cukup bagus.  Ya kita lihat saja periode kedua Jokowi melaksanakan (meniru) langkah Megawati soal pemekaran provinsi Papua.

Frans bukan hanya mengalirkan darah Papua saja. Darah NKRI dan bumi pertiwi sudah tak perlu diragukan lagi. Bagaimana perjuangannya, kala presiden kedua, sebagai pembina penatar Pedoman penghayatan dan Pengamalan Pancasila.

 

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*