Pendiri Logo GKSI, Frans Ansanay Sebut Wisuda STTIJA Sebagai Tanda Heran

33 Wisuda STTIJA bersama Ketua STTIJA yang juga Ketua Majelis Tinggi GKSI bersama Ketum Sinode GKSI, Pdt, Marjiyo , dosen STTIJA foto bersama, Senin (30/11/2020). dok. foto majalah reformasi,

Jakarta, BAHTERAPOST –Tak sampai dua minggu. Tepatnya Nopember 2020. Frans Ansanay mendapat tanda heran pertama dari Tuhan. Sukses menghelat sidang sinode ke V Gereja Kristen Setia Indonesia (GKSI). Terpilihnya Pdt. Marjiyo sebagai Ketua Umum Sinode GKSI periode 2020 – 2024. Itu terjadi pada 18 -19 Nopember 2020.

Baca Juga : Frans Ansanay Menangkan Logo GKSI, Dualisme Semakin Meredup

Penutupan Sidang Sinode  GKSI yang disatukan dengan HUT GKSI ke 32 pada Sabtu sore  (21/11/2020). Ketua Umum PGI, Pdt. Gomar Gultom S.Th, M.Th  menyampaikan sambutan secara virtual dan mengatakan secara resmi selamat kepada Ketua Umum Sinode Pdt. Marjiyo dan Ketua Majelis Tinggi GKSI, Frans Ansanay SH, M.Pd. Itu tanda heran kedua.

Perjuangannya mendapatkan logo GKSI di Kemenkumham melalui Ditjen HAKI dilakukan dengan doa,  tetesan peluh keringat, dan tetesan ari mata yang tertumpah. Itu tidak gampang. Perlu acuan dan legalitas yang mendukung.

Pasalnya Ditjen HAKI hanya mengacu pada perintah UU Nomor 15 Tahun 2001. Hasilnya berdasar UU tersebut yang juga merupakan perintah hukum yang tetap.Maka logo GKSI diberikan kepada pendirinya ; Frans Ansanay dan Pdt. Paul.   Sertifikat yang berkekuatan hukum tetap tentang logo ditanda tangani dan diberikan pada  26 Agustus 2016.  Nnomor pendaftaran  IDM000795325. Itu bisa disebut tanda heran ketiga karena disampaikan pada Sidang Sinode  ke V GKSI.

Tanda heran keempat yang Tuhan nyatakan. Wisuda perdana Sekolah Tinggi Teologia Injili Jakarta (STTIJA). Acara tersebut digelar, Senin (30/11/2020). Sebanyak 33 wisudawan dan wisudawati, Ketua STTIJA serta dosen hadir di kampus utama STTIJA, Jalan Kerja Bakti V No 15 Kawasan sekitar bandara Halim Perdanakusumah Jakarta Timur.

Sementara Para orang tua dan hamba Tuhan GKSI seluruh Indonesia hadir secara virtual. Dilaksanakannya Virtual dan pembatasan kehadiran non virtual diterapkan karena  mengikuti anjuran pemerintah untuk melaksanakan protokol kesehatan secara ketat.

Ketua STTIJA Frans Ansanay SH, M.Pd mengucapkan syukur  dan bangga kepada lulusan terbaik atas  prestasi serta berhasil menyelesaikan proses belajar tepat waktu hingga mencapai gelar Sarjana Pendidikan Agama Kristen (S.Pd).

Alumni yang baru lulus di STTIJA, lanjut  Pria berdarah Papua yang berpenampilan kalem dan tenang ini, mampu bersaing dengan baik di dunia pendidikan, serta  bisa melihat peluang yang ada dimanapun para alumnus ditempatkan, tegasnya.

Saat ini, STIJA telah terakredasi B untuk program study agama Kristen, dan selalu berbenah dengan sistem tekhnologi informasinya.  Karena teknologi berperan mewujudkan komunikasi dan interaksi sosial yang berlangsung tanpa ada batasan ruang untuk memenuhi kepentingan belajar mengajar.

Frans juga menambahkan bahwa para alumnus STIJA telah terserap dalam dunia kerja melalui kerja sama dengan seluruh gereja GKSI yang ada. Para alumnus ini ditempatkan dalam naungan Sinode gereja GKSI.  Sebagai pelayan Gereja yang mempunyai tanggungjawab kepada pembelajaran umat, baik rohani maupun pendidikan.

Selain itu  STTIJA juga bekerjasama dengan Universitas Kristen Indonesia (UKI), STT Pokok Anggur  Jakarta, dan Badan Musyawarah  Pendidikan Tinggi Keagamaan Kristen Indonesia (BMPTKKI) bentukan  Bimas Kristen.

Bahkan Proses Akademisi, tutur  Dosen pengajar mata kuliah ilmu hukum dan ilmu pemerintahan di STTIJA,  telah di evaluasi oleh Unit Penjamin Mutu Internal (UPNI).  Tujuannya  memberikan masukan dan langkah strategis dalam meningkatkan mutu pendidikan. Satunya cara mematenkan logo STIJA di Kemenhumkam RI. Logo ini sudah merupakan milik STIJA sepenuhnya.

 

Kuliah di STTIJA, 40 persen teori dan 60 persen aplikasi praktek. Gunanya untuk kompetensi dan pelayanan umat.

“Tetaplah menjaga nama baik diri dan almamater, membuka mata untuk meluaskan cakrawala sehingga dapat menangkap peluang dengan cermat,” terang pengucap Tanda heran.

Sementara itu Ketua Umum Sinode GKSI yang juga Pembina Yayasan Kasih Setia Indonesia Pdt. Marjiyo M.Th  menuturkan dalam sambutan bertajuk  Mutiara Hitam yang Menjadi Berkat.

Pdt. Marjiyo menyebut mutiara hitam tersebut. Karena semua proswa sampai berhasilnya acara ini dan sdebelumnya adalah  Karya Tuhan melalui Ketua STTIJA yang juga Ketua Majelis Tinggi GKSI 2020 -2024, yaitu Frans Ansanay SH, M,Pd.

“Siang dan malam memikirkan dengan segala daya, upaya, dana dan doa hingga adek-adek kami calon pemimpin masa depan dapat wisuda dan masuk dalam realitas,” ujar Margio.

Terkait STTIJA dengan 14 Dosen yang berkompeten. Memiliki dua kampus. Jalan Kerja, Kawasan dekat Halim Perdanakusumah Jakarta Timur sebagai kampus A luasnya 2000 meter persegi.  Kemudian, Kampus B, Boston Square, Kota Wisata Cibubur, dan asrama putera dan puteri  di  Perumahan Ganda Asri Cibubur, Jalan Ciangsana Bogor  (perbatasan kabupaten Bogor yang dekat  Kota Bekasi). ronaldy hehakaya

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*