Jabat Ditjen Bimas Kristen, Thomas  Pentury Ikut Seleksi Terbuka

Menteri Agama Fahrul Razi (Memakai Kopiah) diapi Ditjen Bimas Kristen, Thomas Pentury (Batik Biru)

Jakarta, BAHTERAPOST –Walaupun  menyandang Guru Besar dan  menjabat Rektor Universitas Patimura (2012 – 2016),  Ambon – Maluku. Prof. Dr. Thomas Pentury tetap ikut seleksi lowongan terbuka jabatan Ditjen Bimas Kristen. Tahap demi tahap berhasil dilalui. Sampai akhirnya lulus dan dilantik sebagai Direktur Jenderal (Ditjen) tersebut pada  2 Agustus 2017, diAula Gedung Kementrian Agama, Jalan MH Thamrin No 6, Jakarta.

PRIA kelahiran Ambon 17 Mei 1963 ini sudah tiga tahun lebih tiga bulan menjadi Ditjen Bimas Kristen. Seluk beluk masalah gereja dan sinode berhasil dilaksanakannya. Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) sudah ditorehkannya di beberapa provinsi. NTT, Maluku, dan Sumatera Utara contoh nyatanya.

Terkait anggaran negara yaitu Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pun tepat sasaran dan digunakan oleh mereka yang berhak. Pembenahan Sumber Daya Manusia (SDM)  dilingkungan kerja yang dipimpinnya telah menampakan hasil nyata.

Tak pernah menolak undangan dari komunitas, gereja atau lembaga kristen dan agama lainnya sudah menjadi tabiatnya. Dunia akademi dan kampus yang pernah melekat dalam dirinya menjadi modal kuat melakukan hal tersebut.

Disipilin, tegas, cermat, dan cekatan sudah mengalir dalam dirinya. Hal itu diterapkan dalam keluarganya. Dua anaknya yang bersekolah di perguruan tingi Jakarta,  tak diberikan hak istimewanya sebagai keluarga pejabat.

Sebagai pejabat yang mengurusi gereja.  Ibadah  sebagai warga gereja,  sebelum pandemi Covid 19, tak mau ada perhatian khusus baginya. Kepedulian kepada warga disaat wabah juga dengan berbagi.

Terkait  IAKN .  Rentang waktu  setelah 2 bulan menjabat, sudah terbentuk 2 sampai 3 IAKN. Saat ini terus ditambah. Bahkan, persoalan IAKN yang dulu mungkin dianggap sebagai kendala karena ada beberapa hal yang terpenuhi. Di tangan mantan Dekan FMIPA Unpati, Ambon – Maluku, IAKN bisa atasi dan terbentuk.

 

(ronaldy hehakaya)