Ketika Lintas Agama Makan Makroni Simbol Kecaman ke Presiden Prancis

Presiden Perancis Emmanuel Macron
Presiden Perancis Emmanuel Macron

Warga lintas agama di Kota Malang yang tergabung Aliansi Malang Kondusif melakukan aksi mengutuk pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang menghina Nabi Muhammad SAW.

Massa aksi dari ormas islam, persekutuan gereja-gereja, dan perwakilan tokoh – tokoh kristiani ini juga menyampaikan sejumlah tuntutan kepada Prancis dalam aksi yang dilakukan Senin siang (2/11/2020) di depan Gedung DPRD Kota Malang.

Menariknya, pada aksi kali ini massa juga memakan makroni yang disimbolkan sebagai Presiden Prancis Emmanuel Macron, yang kebetulan memiliki nama hampir sama.

Satu persatu makroni dibagikan dan dimakan peserta aksi. Tak hanya peserta aksi, jajaran pimpinan DPRD Kota Malang, perwakilan Pemkot Malang, dan Kapolresta turut bersama – sama memakan makroni tersebut.

“Cuma sebagai hinaan kita, kenapa makroni, ini makanan khas yang ada di Malang, karena kebetulan namanya hampir mirip. Tinggal nambahi huruf i saja,” ujar Korlap Aksi Aliansi Malang Kondusif, Hisa Al Ayyubi.

Hisa menambahkan di akhir aksi juga dilakukan penandatanganan tuntutan oleh berbagai elemen, termasuk dari DPRD, Pemkot Malang, kepolisian, dan TNI.

Tuntutan berupa kecaman, permintaan maaf dari, Macron, hingga memboikot produk-produk dari Prancis nantinya akan dikirim ke Kedubes Prancis melalui DPRD Kota Malang.

“Setelah ini akan ditandatangani dan nota ini akan kita buat dan kita sampaikan ke sana (Kedubes Prancis). Akan kita lakukan sampai tuntutannya terpenuhi, kalau Presiden Prancis masih tetap kukuh dalam pelecehan ini akan kita lakukan terus,” paparnya.

Perwakilan gereja-gereja di Kota Malang juga turut menyampaikan keprihatinan dan kecamannya atas pernyataan Macron. Pendeta GKJW Kedungkandang Rorep Sugoto menyampaikan simpatinya kepada para masyarakat muslim di Kota Malang dan Indonesia, atas pernyataan Presiden Prancis.

“Kami perwakilan gereja Kristen di Kota Malang merasa bersimpati apa yang dialami saudara-saudara kami umat islam di Indonesia, khususnya di Kota Malang. Kami turut merasakan sakitnya umat Islam yang dihina. Jangan dikira kami diam, setiap saat kami mendoakan warga Kota Malang, umat agama apapun tetap kita doakan,” papar Rorep dalam orasinya.

Sementara itu Tokoh Pemuda Kristen yang juga Ketua Forum Komunikasi Masyarakat Katolik (FKMK) Bamby Devta juga turut mengecam pernyataan Macron yang dianggap melecehkan Nabi Muhammad SAW.

“Apa yang dikatakan Presiden Prancis selain mencubit orang Islam, juga mencubit kami sebagai kaum kristiani. Rasa sakit yang dirasakan umat muslim, juga menjadi rasa sakit kami kaum kristiani,” ucap Bamby Devta.

Aksi ini akhirnya berakhir dengan damai setelah penandatanganan tuntutan bersama oleh jajaran DPRD, perwakilan Pemkot Malang, kepolisian, TNI, dan perwakilan ormas dan umat beragama yang ada di Kota Malang.

(Suara Jatim Post)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*